JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan,bahwa harga beras di pasaran saat ini sudah dimainkan oleh para pengusaha. Terbukti harga beras di pasar, tidak sesuai dengan harga yang dilepas oleh pihak Perum Bulog.
"Seharusnya di pasar itu Rp7.400, tapi terjadi sekarang di pasar Rp8.200-8.300.Sehingga paling tidak kita harus langsung sendiri,turun ke pasar dan langsung ke titik tempat-tempat yang memang membutuhkan beras ini, untuk menstabilitaskan harga kembali," ungkap Menteri BUMN Rini Soemarno di Jakarta, Senin (16/2/2015).
Melihat fakta tersebut, Rini pun menghimbau bagi para pengusaha untuk mencari keuntungan secara sehat dengan tidak memainkan harga beras di pasar. Dikarenakan, dapat memberatkan beban perekonomian masyarakat.
"Kita menyadari bahwa memang pengusaha perlu mendapatkan keuntungan,tapi keuntungan yang wajar," imbuhnya.
Rini menjelaskan, pihaknya Kementerian BUMN dan Kementerian Perdagangan selaku fasilitator juga telah menginstruksikan kepada pihak Perum Bulog untuk melakukan pengawasan maupun operasi pasar terkait harga beras. Langkah tersebut pun,telah dilakukan oleh pihak Bulog dan Kodam Jaya dengan mendistribusikan beras murah ke 50 titik titik wilayah pemukiman serta 12 pasar strategis di wilayah Jabodetabek.
"Apapun yang harus kita serap, karena fungsinya Bulog sekarang seperti dibicarakan dengan Mendag kami harus berfungsi sebagai fasilitator harga. Jadi janganlah harga ini dipermainkan oleh beberapa pihak yg ingin mendapatkan keuntungan lebih," tandasnya.
(Fakhri Rezy)