Menurut Didit, Indonesia belum sepenuhnya menggali potensi SDA kelautan sebagai poros maritim dunia. Pasalnya, saat ini baru sekira 66 persen saja SDA yang sudah dimanfaatkan.
"Angka ini tercermin belum menggali potensinya pada waktu lalu dan ini adalah sebuah kerugian, karena potensinya mencapai USD1,2 triliun," tegasnya.
Diakui Didit, dalam hal mencapai cita-cita Presiden Jokowi mengusung poros maritim dunia memang diperlukan kerjasama secara penuh. Untuk itu, fungsi-fungsi TNI AL memiliki peran untuk mencapai tujuan tersebut.
"Dalam pidato pak Jokowi disampaikan, kita harus menjadikan kembali Indonesia sebagai kekuatan poros maritim dunia," tukasnya.
(Widi Agustian)