Laba Bersih MBSS Turun 47,4 Persen

Danang Sugianto, Jurnalis
Rabu 01 April 2015 13:59 WIB
Ilustrasi: Reuters
Share :

JAKARTA - PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) telah mengeluarkan pembukaan kinerja perseroan di tahu 2014. Tercatat laba bersih MBSS tahun 2014 sebesar USD20,1 juta, nilai tersebut turun 47,4 persen dari tahun sebelumnya sebesar USD38,3 juta.

Menurut Presiden Direktur MBSS Rico Rustombi, penurunan harga komoditas batu bara hingga di bawah USD70 per metrik ton di akhir tahun 2014, memberikan tekanan harga pada jasa logistik pendukung industri batu bara. Hal itu membuat MBSS harus menurunkan tarif pengangkutan sebagai win-win solution kepada klien-kliennya.

“Penurunan tarif pengangkutan tersebut menekan marjin keuntungan Perseroan di tahun 2014, di mana laba kotor Perseroan turun dari USD60,7 juta menjadi USD43,5 juta atau penurunan gross margin dari 40,2 persen menjadi 32,1 persen," ujar Rico dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4/2015).

Hal tersebut membuat pendapatan kotor MBSS mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar USD15,8 juta menjadi USD135,3 juta di 2014. Penurunan tersebut dikontribusikan oleh penurunan pendapatan segmen barging sebesar USD15,4 juta dan segmen floating crane sebesar USD0,4 juta.

Selain itu, beban langsung juga meningkat 1,6 persen, yakni dari USD90,4 juta pada tahun 2013 meningkat menjadi USD91,9 juta pada tahun 2014. Beban usaha juga meningkat sebesar USD1,0 juta menjadi USD13,7 juta terutama disebabkan adanya pembayaran pesangon (severance payment) bagi eks karyawan yang bekerja pada proyek KPC Bengalon yang kontraknya berakhir di bulan Juni 2014.

Total aset juga mengalami penurunan sebesar USD1,2 juta, menjadi USD351,6 juta pada 31 Desember 2014. Penurunan itu, disebabkan adanya pelepasan aset tetap ex-proyek KPC Bengalon dengan net book value sebesar USD1,3 juta di tahun 2014.

Direktur Keuangan dan Perencanaan MBSS Ika Bethari juga mengatakan, selain tekanan harga ada faktor lain laba bersih MBSS menurun, di antaranya meningkatnya jumlah dockingarmada Perseroan sesuai persyaratan kelas. Serta kurang maksimalnya perputaran armada Perseroan untuk pengangkutan jarak jauh disebabkan karena faktor cuaca buruk khususnya di triwulan III dan IV 2014.

Selain itu, adanya Penyelesaian Kewajiban Penundaan Utang (PKPU) sebesar USD3,2 juta kepada PT Great Dyke juta juga turut menekan laba bersih Perseroan.

“Apabila dinormalisasi dengan mengeluarkan komponen PKPU, laba bersih Perseroan akan berada di angka USD23,3 juta," kata Ika.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya