Diam-Diam, SBY Utang Kembali ke IMF pada 2009

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Selasa 28 April 2015 15:52 WIB
Foto: Antara
Share :

JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) angkat bicara mengenai pernyataan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pelunasan utang luar negeri Indonesia kepada International Monetary Fund (IMF) pada tahun 2006. Pasalnya, SBY di media sosial Twitter berkicau dan mengkritik Presiden Jokowi soal utang luar negeri Indonesia yang belum terlunasi.

Menurut Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, mengakui pada dasarnya pemerintahan SBY sudah melunasi utang kepada IMF pada tahun 2006, namun pada kenyataannya pemerintah Indonesia kembali berutang kepada IMF pada tahun 2009 sekira USD3,093 miliar. Pernyataan Andi ini sesuai data yang diberikan oleh Bank Indonesia (BI)

"Di 2006 memang kita tidak memiliki utang dengan IMF tapi muncul lagi tahun 2009. Besarnya sekira USD3 miliar, terus ada sampai hari ini. Saya tidak tahu, pertanyaan teknis ke Kemenkeu dan BI," tegas Andi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/4/2015).

Bahkan, kata Andi hingga saat ini pemerintah Indonesia masih memiliki utang kepada IMF. Andi pun tidak segan-segan menunjukkan seberkas data yang dibawanya kepada wartawan mengenai posisi utang luar negeri Indonesia.

"SBY betul, 2006 kita tidak memiliki utang dengan IMF tetapi data dari statistik utang luar negeri Indonesia, ya ada ADB, IMF ya di tahun 2009 muncul USD3,093 miliar. Posisi terakhir tabel ini, Februari 2015 USD2,8 miliar masih ada utangnya sampai hari ini. Tetapi saya tidak tahu itu untuk apa. Silakan ditanya Kemenkeu atau BI," jelasnya.

Dengan pernyataan Andi ini, pemerintahan Jokowi-JK membantah keras ucapan SBY yang menyebutkan bahwa pemerintahannya sudah melunasi utang luar negeri kepada IMF.

Kendati demikian, Presiden Jokowi kata Andi akan tetap membayar utang tersebut dan menjaga rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) agar tidak terlalu tinggi.

"Saya detailnya, perencanaan pembayaran utang selalu ada di APBN ya. Tapi kita menjaga rasio utang ke PDB ada yang kita jaga antara 20-24 persen supaya tetap di level itu, tidak lebih dari itu," tukasnya.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya