Pasalnya, dahulu IMF datang dengan melakukan intervensi dengan paket bantuan USD23 miliar. Namun, kata Luhut, IMF datang ke Indonesia lebih kepada hanya untuk menyampaikan pandangan-pandangan IMF mengenai langkah-langkah yang dilakukan oleh Indonesia.
"Menurut perwakilan IMF, itu (langkah-langkah) sudah dilakukan dengan baik. Saya ulangi, Jadi tidak ada pikiran-pikiran kedatangan bos IMF itu seperti tahun '98," tegasnya di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (28/8/2015).
Menurutnya, kedatangan bos IMF lebih cocok bila dikaitkan dengan bahwa IMF ingin belajar dalam kemampuan Indonesia dalam menangani masalah di dalam negeri.
"Mereka malah bikin masalah di kita pada 1998. Saya Menperindag (Menteri Perindustrian dan Perdagangan) periode 2000-2001 dan itu saya katakan pada perwakilan IMF di sini, kalian membuat negara kami ini jadi kacau balau," tegas dia.