SAYA bernama Caca, usia 25 tahun dan sudah memiliki satu anak usia satu tahun. Saya bekerja sebagai admin di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Tapi, selain itu saya memiliki bisnis sampingan, yakni berjualan baju anak via online.
Saat ini saya menghadapi masalah, yakni ketika jualan saya defisit, alhasil tabungan untuk modal usaha ludes. Bahkan sekarang ini, salah memiliki masakah keuangan untuk sehari-hari. Suami saya juga karyawan swasta dan memiliki gaji yang lumayan, tapi tetap masalah keuangan ini menjadi momok bagi kami sekeluaerga. Mohon saran dan bantuannya.
Terima kasih
Jawab:
Hai Caca, salam kenal
Isu keuangan memang seringkali terasa menyulitkan. Namun keadaan tersebut tentunya bukanlah hal yang mutlak yang perlu anda dan keluarga kecil anda alami. Melihat kondisi Anda, ada baiknya jika anda rehat dulu dari mengurus bisnis sampingan dan mulai merapihkan pengelolaan keuangan keluarga.
Hal ini akan membantu anda menyelesaikan isu-isu keuangan secara perlahan. Ada beberapa tahapan yang perlu anda lakukan.
Pertama buatlah anggaran pengeluaran tiap bulannya. Dalam membuat anggaran tersebut, jangan lupa untuk terus menyisihkan dana untuk keperluan Dana Darurat (dana yang harus dipastikan ada jika sesuatu yang tidak diekspektasikan terjadi). Adapun besaran Dana Darurat disesuaikan dengan kondisi anda yang sudah menikah dan memiliki satu anak, yaitu sebilan kali biaya hidup bulanan. Selain itu tiap bulannya, bayarlah dulu hutang-hutang yang anda miliki agar anda tidak perlu dipusingkan dengan hal ini dikemudian hari. Sisihkan pula uang yang ingin ditabung sebelum anda menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.
Idealnya, untuk tiap gaji yang didapat, alokasikan dana 10 persen untuk ditabung atau investasi, 10 persen untuk pendidikan diri sendiri, 10 persen untuk dana darurat, 10 persen untuk rekreasi, 10 persen untuk sedekah serta amal dan 50 persen untuk kebutuhan pribadi yang bersifat konsumtif.
Tetapi jika kamu merasa belum membutuhkan dana untuk pendidikan sendiri atau rekreasi, uang tersebut bisa dimasukkan ke dalam pos dana darurat (jika target belum tercapai), pos tabungan, investasi atau sedekah serta amal. Yang penting kebutuhan pribadi yang bersifat konsumtif hanya boleh dipakai maksimal sebesar 50 persen dari pendapatan.
Oh ya, saya sarankan juga untuk menaruh gaji dalam pos-pos rekening yang berbeda-beda agar anda tidak mudah tergoda untuk menggunakannya di hal lain.
Saat satu bulan tersebut telah terlewati, jangan lupa untuk mengevaluasi keadaan keuangan anda, apakah pengeluaran yang sebenarnya sudah sesuai dengan yang dianggarkan? Atau masih saja tidak sesuai?
Hal ini dilakukan supaya dikemudian hari anda bisa menggunakan uang lebih efektif. Jika penggunaan dan pengelolaan uang sudah lebih baik, uang yang telah ditabung atau diinvestasikan, presentasenya boleh diperbesar. Keuntungan darisana juga anda gunakan untuk membuka bisnis kembali.
Memang, untuk mencapai keadaan keuangan yang baik diperlukan adanya konsistensi. Jadi pastikan kebiasaan pengelolaan uang ini tidak hanya berjalan satu bulan saja. Tulis mimpi mu dan buat rencana jangka panjang mu, agar pengelolaan keuangan bisa lebih menarik dan dapat dijalani dengan senang hati.
Semoga bermanfaat.
Mega Tiarasari, CFP.MSc
PT. Mitra Rencana Edukasi
Perencanaan Keuangan , Konsultasi Keuangan , Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal/Artikel. Perencanaan Keuangan
Game Edukasi Perencanaan Keuangan. SMART Money Game
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi
(Widi Agustian)