Pasar Valas Ringkih, Rupiah Sangat Mudah Dimainkan Spekulan

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Senin 28 September 2015 05:51 WIB
Ilustrasi: (Foto: Fakhri Rezy/Okezone)
Share :

JAKARTA - Cobaan kembali menerpa pasar valuta asing (valas) Indonesia. Dalam kurun waktu dua hari, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Tercatat minggu ini nilai tukar rupiah sentuh level Rp14.800 per USD.

Kepada Okezone, pengamat ekonomi politik dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Kusfiardi menjelaskan, nilai tukar rupiah gampang goyah lantaran struktur belanja masih dipengaruhi mata uang asing, terutama dolar AS. Ditambah lagi, Indonesia juga dibanjiri 'hot money'. Ketika investor membawa uang tersebut ke negara lain, Indonesia akan mengalami capital outflow (arus dana keluar) dan membuat rupiah melemah.

Dia menilai, penyebab melemahnya nilai tukar sangat kompleks. Namun ada dua kebijakan yang menjadi biang keladi persoalan ringkihnya nilai tukar rupiah. Rezim devisa bebas dan nilai tukar bebas mengambang dinilai menjadi biang kerok lemahnya rupiah.

"Dua policy ini yang menjadi akar masalah, sehingga persoalannya merembet menjadi persoalan lain, baik moneter, ekonomi," papar Kusfiardi.

Lebih dalam dia menjelaskan, rezim devisa bebas yang mengizinkan keluar masuknya uang dengan bebas menjadi peluang besar spekulan mengobrak-abrik nilai tukar rupiah.

Yang dimaksud rezim devisa bebas adalah aturan yang memperbolehkan seseorang membawa ke luar dan masuk valuta asing ke luar dan masuk Indonesia dalam jumlah berapa pun. Jika rezim devisa bebas ini tetap dipertahankan maka orang akan dengan mudah melarikan dolar ke luar negeri dan hal tersebut akan membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak stabil.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya