JAKARTA - Di penghujung akhir 2015, program utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya diluncurkan juga, yakni program tol laut yang bisa membuat Indonesia menjadi negara poros maritim dunia. Program tol laut memang menjadi jargon Jokowi ketika melakukan kampanye pemilihan presiden (pilpres) beberapa waktu lalu.
Peluncuran progam tol laut ini diselenggarakan pada 4 November 2015, yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan meluncurkan perdana penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dalam rangka pelaksanaan tol laut tahun anggaran 2015.
Dalam rangka pelaksanaan program tol laut ini, pemerintah juga memberikan penugasan kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni/Persero). Adapun, penugasan kepada BUMN pelayaran tersebut tertuang dalam Perpres Nomor 106 Tahun 2015 tentang penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dalam rangka pelaksanaan tol laut yang diikuti dengan terbitnya Permen Perhubungan Nomor PM. 161 Tahun 2016 tanggal 16 Oktober 2015 tentang penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut dan Permen Perhubungan Nomor 168 Tahun 2015 tentang tarif angkutan barang dalam negeri dan bongkar muat dalam rangka pelaksanaan tol laut.
Peluncuran program tol laut ini dihadiri Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, jajaran Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, direksi PT Pelni (Persero) serta pejabat pemerintahan yang terkait program tol laut.
Sebelum menjadi presiden, Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan, pemerintah harus membuat akses tol laut. Dengan adanya tol yang dibangun di atas laut, diharapkan nantinya komoditas-komoditas yang dibutuhkan oleh pulau-pulau tersebut harganya bisa sama.