Saham Tambang Grup Bakrie 'Gocap', Investor Ini Marah-Marah

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Kamis 10 Desember 2015 17:00 WIB
Ilustrasi : Okezone
Share :

JAKARTA – Saham 'gocap' atau Rp50 per lembar saham identik dengan perusahaan tambang Grup Bakrie. Hal ini pun membuat salah satu investor bertanya-tanya penyebab harga saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) masih nyaman di level gocap.

Pertanyaan ini muncul saat acara public expose BRMS di Epicentrum Walk, Jakarta, Kamis (10/12/2015).

"Saya terus terang, saya ke sini mau tanya itu. Apa yang menyebabkan harga saham terus turun, apa karena utang yang membengkak?" tegas salah satu investor tersebut dengan nada tinggi.

Mendengar pertanyaan ini, Investor Relations BRMS Herwin W Hidayat coba menjelaskannya. Menurut Reno –sapaannya, pada tahun ini posisi BRMS sedang turn around atau berbalik ke arah positif dari posisi sebelumnya.

"Memang waktu 2014, Newmont almost zero production. Karena, enggak dikasih ekspor lisensi. Tapi sekarang pemerintah sudah kasih ekspor lisensi sehingga sudah bisa ekspor," jawabnya.

Dia membantah penyebab saham gocap BRMS disebabkan posisi keuangan dan fundamental perusahaan. Saat ini pihaknya hanya memiliki mempunyai dua pinjaman. yaitu, sekira USD400 juta dan USD350 juta. Pinjaman ini berbentuk project financing di tambang Newmont Nusa Tenggara yang hanya dibayarkan sebelum ada dividen atau keuntungan.

"Sekarang malah kami dapat cetak laba. Ini sesuatu yang tidak bisa dijawab secara jelas, ini memang harus dibantu oleh investor. Tidak fair juga dikaitkan kinerja perusahaan lain," jelasnya.

Sekadar informasi, BRMS membukukan rugi bersih USD17,8 juta setara dengan Rp231,4 miliar pada kuartal I-2015, membengkak 35 persen dari rugi periode yang sama tahun sebelumnya USD13,17 juta.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, disebutkan pendapatan merosot 35 persen menjadi USD3,15 juta dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun lalu USD4,89 juta.

Per 31 Maret 2015, saham Bumi Resources Minerals dikuasai oleh PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) sebesar 87,09 persen, PT Prudential Life Assurance 8,54 persen, dan publik 4,37 persen.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya