Panin Asset Management Luncurkan Produk Reksa Dana Baru

Danang Sugianto, Jurnalis
Selasa 26 Januari 2016 12:32 WIB
Ilustrasi reksa Dana. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Panin Asset Management berencana mengeluarkan produk reksa dana terbaru yang diberi nama Panin Dana Pendapatan Berkala. Produk ini telah resmi diluncurkan, namun baru bisa dibeli oleh investor pada 19 Februari mendatang.

"Memang di awal tahun ini sudah berencana meluncurkan produk reksadana baru dan sudah di setujui OJK. Peluncruannya 19 Februari sudah bisa dibeli masyarakat secara umum," kata Direktur Panin Asset Management Ridwan Soetedja, di Gedung BEI, Selasa (26/1/2016).

Ridwan menjelaskan, produk Panin Dana Pendapatan Berkala ini sedikit berbeda dengan produk reksa dana sebelumnya. Produk ini menawarkan pembagian dividen setiap bulannya. Besaran dividen yang dibagikan tergantung dari pada hasil pengelolaan dana. Sementara untuk besaran pembelian produk reksadana ini minimum senilai Rp100 juta.

"Kami sadar kebutuhan investor sangat beragam, kami melihat reksana dana yang ada belum ada, kita ingin ada produk reksadana tetap dengan pendapatan berkala. Nah yang berbeda dengan reksadan pendapatan berkala, adanya fitur pembagian deviden unit penyertaan, itu yang mmbedakan produk reksadana pendapana kami yang sudah ada maupun yang ada dipasar," imbuhnya.

Pembagian dividen tersebut memiliki metode yang bisa dipilih nasabahnya. Pertama, keuntungan bisa dibayarkan langsung berupa cash maupun ditranfer ke rekening nasabah. Lalu dividen juga bisa ditempatkan langsung kereksadana yang sudah ada. Pilihan terakhir, dana dividen juga bisa tempatkan ke reksa dana yang baru.

Ridwan mengaku optimistis dengan produk barunya tersebut. Meskipun sedikit mirip dengan instrumen investasi deposito, namun saat ini ada sinyal ada penurunan bunga deposito. Sehingga produk ini bisa menjadi alternatif untuk menempatkan dan investasi.

Setelah resmi dijual secara umum ke publik, pihaknya menargetkan bisa meraup dana kelola sebesar Rp100 miliar dalam waktu satu bulan. "Kalau sampai akhir tahun mungkin Rp300 miliar," pungkasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya