Penguatan PKH, kata Khofifah, akan dilakukan dengan melakukan perluasan cakupan dan penambahan nominal. "Kita sudah punya simulasi 2016 seperti apa, 2017 seperti apa, 2018 seperti apa, kalau cakupan diperluas sekian, intervensi nilai sekian maka kemiskinan turun sekian dan gini rasio sekian sudah ada gambarannya," jelasnya.
Saat ini, Khofifah menuturkan, CCT atau PKH atau bantuan tunai bersyarat yang telah terjadi di Indonesia baru mencapai 10,5 persen. Sedangkan di seluruh dunia telah mencapai 16 persen sampai 25 persen.
Oleh karena itu, sambung Khofifah, bantuan pemerintah kepada masyarakat miskin masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Namun, untuk merealisasikan hal tersebut butuh dana banyak dan harus menunggu APBNP.
"Kalau kita mau mengikuti pada nominal dunia, CCT itu yang nendang 16-25 persen, kita baru 10,5 persen, nanti kalau perbandingan Indonesia dibanding Filipina, Meksiko, Brasil itu memang rendah sekali, tidak hanya pada nominalnya saja tetapi coverage populasinya rendah sekali, itu yang kemudian kita membuat simulasi 2016, 2017, 2018, ini kita kerja baktinya sudah tiga minggu," tukasnya.(rai)
(Rani Hardjanti)