Harga Tanah Mahal Ancam Investasi di Kulonprogo

Koran SINDO, Jurnalis
Selasa 26 April 2016 18:21 WIB
Ilustrasi: Okezone
Share :

KULONPROGO – Harga tanah yang mahal menjadi salah satu penghambat investasi di Kulonprogo. Banyak calon investor urung menanamkan modalnya, karena masalah itu. Padahal, pemerintah memberikan kemudahan dalam perizinan.

“Karena harga tanah tinggi, investor pada mundur,” jelas Agung Kurniawan, Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kulonprogo.

Sebenarnya, Pemkab Kulonprogo telah mencanangkan Sentolo sebagai kawasan industry atau dikenal dengan Kawasan Industi Sentolo. Lahan yang tersedia mencapai 73 hektar. Hanya saja, penentuan kawasan ini diikuti dengan melambungnya harga tanah. Banyak warga pemilik tanah menaikkan harga. (Baca juga: Begini Pergerakan Mahalnya Harga Tanah di Jabodetabek)

Harga tanah di kawasan industri mencapai Rp300 ribu, bahkan ada yang menawarkan hingga Rp1 juta per meter persegi. Kondisi ini tidak lepas dengan aksesibilitas yang masuk. “Harga tanah ditentukan mekanisme pasar di lapangan, sulit pemerintah mengendalikan,” jelasnya.

Diakuinya, investasi di Kulonprogo mulai menggeliat setelah ada mega proyek pembangunan. Mulai dari bandara, pelabuhan sampai dengan industry pasir besi. Untuk 2016 ini, sudah ada sekitar 30 investor yang datang ke Kulonprogo untuk melakukan penjajakan. (Baca juga: REI: Banyak Calo Tanah Tapi Kok Tak Ditegur Pemda? )

Namun, dari jumlah tersebut hanya 10 investor yang kemudian mengajukan perizinan. Ketua Komisi III DPRD Kulonprogo, Hamam Cahyadi, mengaku prihatin dengan harga tanah yang terus naik. Semestinya, pemerintah bisa memberikan masukan kepada masyarakat melalui kecamatan dan desa. Jika terus terhambat karena harga, bisa menjadi ancaman pertumbuhan ekonomi di Kulonprogo. “Bandara ini harus diikuti dengan industri, ini yang harus dipahami,” jelasnya.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya