Meroket, Bandar Permainkan Harga Daging Ayam

Agregasi Pikiran Rakyat, Jurnalis
Kamis 14 Juli 2016 14:52 WIB
ilustrasi (foto: Okezone)
Share :

"Kami beli ayam masih hidup, setelah dipotong dan dibersihkan akan kehilangan berat 0,7 kilogram. kami juga tidak mungkin menaikkan harga, sepanjang harga pembelian tidak naik," katanya.

Lebih lanjut dia menyatakan tingginya harga ayam, disebabkan karena dipicu mahalnya harga ransum atau pakan. Selama ini, lanjutnya sebagain bahan baku masih impor. Sehingga harganya tergantung pada nilai tukar rupiah.

"Kunci harga ayam juga sangat dipengaruhi oleh harga ransum. Sampai sekarang ini banyak bahan baku pakan yang masih impor. jagung saja juga banyak yang impor," ujar Edi.

Pedagang lainnya, Entin, juga mengaku heran dengan tetap tingginya harga daging ayam setelah Lebaran. menjelang Lebaran harga daging ayam potong mencapai Rp 45.000 per kilogram, daging ayam kampung Rp 75.000 dan daging ayam pejantan Rp 45.000 per kilogram. Dia juga mengaku stok ayam terbatas.

"Saya juga tidak tahu pasti mengapa harganya masih tetap tinggi. Beruntung sampai sekarang , permintaan masih agak banyak, sehingga membantu mengurangi beban pedagang. Dalam kondisi tertenu, kami memilih mengurangi untung, dibandingkan harus menaikkan harga," ujarnya.

(Amril Amarullah (Okezone))

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya