Selain itu, bisa menjadi evaluasi dari program kerja semua bidang. Apabila nantinya ada yang kurang, maka permasalahannya bisa didiskusikan, karena akan banyak peneliti dan profesional dari sejumlah perguruan tinggi, dinas, kementerian, organisasi kemasyarakatan, serta LSM. Misalnya, persoalan banjir rob di Jakarta dan tsunami. Menurut dia, penanganan masalah itu sudah memiliki inovasi, namun bagaimana mengimplementasikan solusi dan inovasi. Adanya kajian untuk menghasilkan tanggul yang baik dibutuhkan diskusi semua sektor.
”Saat ini kita tengah mengkaji bagaimana mengimplementasikan nilai tanggul yang efisien,” kata Wiliam. Sekretaris Balitbang Bernaldi mengatakan, adanya Lomba Kegiatan Karya Ilmiah akan membuat peneliti menciptakan trigger baru dalam melakukan inovasi. (Baca juga: Belanja Dipangkas, Kementerian PUPR Potong Anggaran Perjalanan Dinas)
Lomba sudah dilakukan selama sembilan tahun terakhir dan diikuti ribuan siswa dari ratusan sekolah. Khusus pada tahun ini dia mencatat ada 1.666 siswa dari 366 sekolah setingkat SMA yang mengikutinya. ”Mereka akan memperebutkan 3 trofi dan hadiah dengan total Rp30 juta,” ucapnya.
(Rizkie Fauzian)