JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengangkat Arcandra Tahar sebagai orang penting di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Arcandra dipercaya menempati kursi Wakil Menteri ESDM.
Meski namanya tidak begitu dikenal, Arcandra mencuri perhatian masyarakat ketika isu dwi kewarganegaraannya terbongkar. Bahkan kasus dwi kewarganegaraan ini membuat dia mundur sebagai Menteri ESDM pada 15 Agustus 2016. Padahal saat itu dia baru menjabat sebagai Menteri ESDM selama 20 hari.
Sekadar informasi mengenai profilnya, Arcandra Tahar pernah menjabat sebagai President Direktur Petroneering di Houston. Sebuah perusahaan pengembangan teknologi dan enginering yang fokus dalam desain dan pengembangan kilang offshore. Dia memiliki pengalaman lebih dari 14 tahun di bidang hidrodinamika dan offshore.
Dia mengembangkan keahlian khususnya di sekolah dan menjadi praktisi di industri. Candra Tahar telah bekerja di perusahaan migas baik di pengeboran maupun di sisi produksi, antara lain, Spar, TLP, Compliant Tower, Buoyant Tower and Multi Colum Floater selama 13 tahun terakhir. Arcandra Tahar memiliki gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Mesin diInstitut Teknologi Bandung, Indonesia.
Dia juga lulusan Ocean Engineering dari Texas A & M Universitas pada tahun 2001 dengan gelar Master of Science and Doctor of Philosophy degrees in Ocean Engineering. Tahar adalah wakil ketua terakhir Mekanika Offshore dan Arctic Engineering Society, Houston. (dng)
(Rani Hardjanti)