Setumpuk PR Menteri Jonan dari Luhut, Mulai Blok Masela hingga Freeport

Danang Sugianto, Jurnalis
Senin 17 Oktober 2016 12:41 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wakil ESDM Archandra Tahar. (Foto: Okezone/Feby)
Share :

JAKARTA - Kementerian ESDM kini resmi dipimpin oleh duet Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wakilnya Arcandra Tahar. Keduanya pun telah menyiapkan beberapa strategi yang menjadi prioritas kerja.

Jonan menyebutkan dirinya akan bekerja sesuai arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Ada beberapa isu yang telah dibahas, di antaranya terkait Blok Masela, Natuna, relaksasi ekspor minerba, pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (mw), Freeport dan lain-lain.

‎"Beberapa prioritas yang bisa saya mengerti sesuai arahan Pak Menko, itu Masela, East Natuna. Kalau isu relaksasi minerba dan PP-nya, 35.000 megawatt (mw) semua oprator PLN dan Pertamina lebih efisien, draf PP 79, masalah Freeport, Newmont, Revisi UU minerba dan migas," tuturnya usai Upacara Serah Terima Jabatan di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/10/2016).

"Karena ini inisiatif DPR, kami menunggu surat Bapak (Komisi VII) ke Presiden. Baru nanti Presiden menugaskan menterinya untuk membahas dengan Bapak," tambah dia.

Intinya, semua kebijakan yang menjadi fokus harus berdasarkan kepentingan masyarakat Indonesia. Dirinya mencontohkan, seperti pengambilan keputusan pengelolaan Blok Masela yang dibangun di darat atau on shore.

‎"Konsep pembangunan kegiatan di bidang energi, apa itu pengelolaan gas, eksploitasi minyak dan sebagainya. Kalau saya lihat Bontang, Arun dan sebagainya dari dulu bangunnya enclave," jelas dia.

"Masyarakat setempat harus terlibat, mau jualan roti atau apa harus terlibat. Pembangunan enclave itu sudah ketinggalan. Misalnya Masela, kalau on shore ya masyarakatn setempat harus menikmati benefitnya," tegas Jonan.

Selain itu Jonan juga menegaskan, bahwa pengambilan keputusan di sektor energi juga berdasarkan cost recovery yang adil, baik untuk pemerintah maupun pihak swasta.

"Di migas itu diskusi yang paling besar itu teknologi dan kedua mengenai cost recovery. Pak menko mengarahkan bahwa cost recovery harus berkeadilan. Minerba ada tantangan sendiri," tukasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya