Industri Jamu Tumbuh Melambat

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 21 Oktober 2016 10:59 WIB
Ilustrasi : Okezone
Share :

SEMARANG – Kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih pada 2016 ini cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan industri jamu di Indonesia.

Para pelaku industri ini mengaku, meski tumbuh, tidak akan terlalu signifikan. Ketua Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu) Jawa Tengah Nyoto Wardoyo mengatakan, kondisi pasar industri jamu di Jawa Tengah pada 2016 ini tidak sebaik tahun lalu. Meski mengalami pertumbuhan, tidak sebesar tahun sebelumnya.

Diproyeksikan hanya akan mencapai angka pertumbuhan senilai Rp3 triliun. “Pertumbuhan yang sedikit melambat ini disebabkan pengaruh ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih sehingga kondisi demikian berimbas pula pada permintaan jamu di pasar dunia,” katanya, kemarin. Sampai akhir 2016 nanti, industri jamu Tanah Air diproyeksikan omzetnya berkisar Rp20 triliun. Jumlah tersebut tumbuh tipis dibanding pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp17 triliun.

“Jadi, diperkirakan naik Rp3 triliun saja,” ujarnya. Khusus di wilayah Jawa Tengah, sampai saat ini masih menjadi barometer obat tradisional di Indonesia. Pangsa pasar industri jamu di provinsi ini mencapai 60% terhadap nasional. Negara-negara tujuan ekspor jamu paling banyak adalah ke Arab, Hong Kong, Thailand, dan negara-negara di Asia. Saat ini juga sudah merambah Eropa Timur. Sementara produk yang memberikan kontribusi penjualan ekspor paling banyak adalah jamu pegel linu, masuk angin, dan jamu pelangsing.

Nyoto menjelaskan, saat ini market share industri jamu nasional terhadap ekspor baru mencapai 15-20%. “Sampai saat ini, ada sekitar 252 industri, baik skala besar maupun usaha kecil menengah (UKM) yang tergabung dalam GP Jamu Jateng dan sudah ada beberapa perusahaan yang berorientasi ekspor, satu di antaranya PT Sido Muncul,” imbuhnya. Dia mengatakan, saat ini yang masih menjadi kendala industri jamu adalah masalah bahan baku. Meski Indonesia memiliki bahan baku melimpah, pada musim-musim tertentu, produsen tetap kesulitan mendapatkan bahan baku produksi. Oleh sebab itu, saat ini GP Jamu ingin menginisiasi pembangunan gudang bahan baku, untuk menyerap hasil panen petani.

“Dengan adanya gudang, selain bisa menyerap hasil panen petani, juga untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku,” katanya. Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendorong para pelaku usaha jamu di Jawa Tengah untuk terus meningkatkan kualitas produksinya dan menambah keanekaragaman produk supaya mampu meningkatkan daya saing di kancah pasar global.

(Raisa Adila)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya