JAKARTA - Jalan RS Fatwamati, Jakarta Selatan, akan ditutup selama enam bulan sejak 4 Februari 2017 sampai 11 Agustus 2017. Penutupan ruas jalan ini karena akan dilakukannya pembangunan stasiun mass rapid transit (MRT) H Nawi.
Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan harga sewa ruang-ruang properti hingga kegiatan jual-beli properti di sekitar Jalan RS Fatmawati tidak akan banyak berdampak dengan adanya penutupan jalan ini. Sejauh ini Jalan RS Fatmawati banyak didominasi oleh rumah toko (ruko).
Demikian pula dengan pusat perbelanjaan yang diperkirakan ruang-ruang ritelnya tidak akan banyak berimbas pada penurunan, baik dari segi harga maupun tingkat okupansinya. Soalnya, penduduk yang biasa melalui jalan yang akan ditutup tersebut, bisa saja mencari alternatif jalan lain untuk sampai ke tujuannya.
"Di sana (Jalan RS Fatmawati) kan banyaknya ruko. Kalau shopping center engga akan banyak (menurun pasarannya). Ada alternatif (jalan) dari sisi lain yang bisa diakses biasa lewat situ," ujarnya kepada Okezone saat dihubungi di Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Jika pun tidak tersedianya alternatif jalan lain, maka mau tidak mau para pedagang di sekitar Jalan RS Fatmawati harus merasakan penurunan dalam hal omzet hingga aktivitas bisnisnya. Namun, ini hanya bersifat sementara. Sebab, ke depannya jika proyek MRT rampung, tentu akan memberikan dampak lebih besar.
"Atau pedagang harus tiarap dulu karena adanya pembangunan dari pemerintah itu. Tapi (proyek) itu menuju sesuatu yang lebih baik. Mereka mungkin nanti tidak keberatan volume penumpang (jika proyek MRT rampung), akan berpotensi untuk menjadi market (ke depannya)," katanya.
(Rizkie Fauzian)