“Saat ini sedang diteliti perkiraan cadangan minyak mentah lapangan Banyu Urip sekitar 520 juta barel. Bahkan, ada kemungkinan cadangan minyak mentah lapangan Banyu Urip sekitar 729 juta barel,” ujarnya.
Produksi minyak mentah dari lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, berasal dari 45 sumur. Lapangan migas Banyu Urip, Blok Cepu, berada di areal seluas 450 hektare di wilayah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Selain lapangan migas Banyu Urip, Blok Cepu, pihak EMCL juga sedang mengembangkan lapangan migas Kedungkeris yang diperkirakan bisa memproduksi minyak mentah sebesar 5.000 barel per hari.
Dalam kunjungannya, Jonan juga menyatakan dukungan atas keinginan daerah penghasil minyak dan gas bumi (migas) seperti Kabupaten Bojonegoro untuk mendirikan kilang mini. “Pemerintah mendukung kalau pemerintah daerah mau membangun kilang mini (mini refinery) pakai duit sendiri,” ujar Jonan.
Menurutnya, saat ini pemerintah memang butuh banyak kilang pengolahan minyak mentah. Ia menyebutkan, saat ini kebutuhan konsumsi minyak mentah nasional sekitar 1,6 juta barel per hari. Sedangkan, kemampuan kilang pengolahan minyak mentah di Indonesia saat ini baru sekitar 800 ribu barel per hari.
(Rani Hardjanti)