Lakon Chappy Hakim dan Badrodin Haiti Jadi Bos Seumur Jagung

Rani Hardjanti, Jurnalis
Minggu 19 Februari 2017 11:02 WIB
Chappy Hakim dan Badrodin Haiti Foto: Dok Okezone.
Share :

JAKARTA – Dua mantan jenderal di negeri ini didapuk untuk menduduki posisi bergengsi sebagai presiden direktur dan komisaris utama. Namun, jabatan itu tidak diemban lama alias hanya seumur jagung.

Mereka adalah Chappy Hakim yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia dan Badrodin Haiti yang menjabat Komisaris Utama Grab Indonesia. Keduanya sama-sama mundur dengan alasan berbeda.

Berikut ini uraiannya, seperti dirangkum Okezone, Minggu (19/2/2017).

1. Chappy Hakim

Chappy Hakim duduk sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 20 November 2016. Ia menggantikan Maroef Sjamsoeddin yang resmi mengundurkan diri.

Namun, jabatan itu hanya diemban tidak sampai 4 bulan. Banyak polemik yang terjadi saat Chappy Hakim duduk di kursi bergengsi tersebut. Di antaranya adalah permintaan Freeport atas perpanjangan kontrak, smelter, pajak naildown, drama di DPR berujung dipolisikan, hingga isu PHK karyawan.

Pada Sabtu 18 Februari 2017, PTFI mengumumkan bahwa Chappy Hakim akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden direktur. Dia akan kembali ke posisinya semula sebagai penasihat perusahaan.

Chappy Hakim mengatakan, menjadi suatu kehormatan baginya untuk mengemban jabatan sebagai Presiden Direktur PTFI. Ia pun menaruh hormat pada perusahaan dan anggota-anggota timnya yang dianggap berbakat.

2. Badrodin Haiti

Badrodin Haiti resmi menjabat Komisaris Utama Grab Indonesia pada Senin 30 Januari 2017. Dia berperan melakukan pengawasan kinerja dewan direksi Grab di Indonesia.

"Saya sangat senang bergabung dengan Grab Indonesia, organisasi yang berpegang teguh pada misinya dengan rekam jejak yang telah terbukti dalam meningkatkan taraf hidup di Indonesia dan memberikan solusi atas permasalahan lokal," kata Badrodin dalam siaran persnya.

Badrodin didaulat oleh manajemen Grab dengan tujuan bisa memandu pihaknya terhadap pelaksanaan dari sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait transportasi dan aturan keselamatan yang baru.

Namun belum genap satu bulan, tepatnya pada 17 Februari 2017, Badrodin mengungkapkan batal menjadi komisaris Grab. Pasalnya, ia saat ini telah menjadi Presiden Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

"Tetapi ini kan perlu diproses administrasinya. Perlu diubah anggaran dasarnya lalu dilaporkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Kemudian belum itu diumumkan, saya sudah jadi preskom di Waskita. Kemudian diumumkan. Nah, ketentuan dari korporasi BUMN bahwa kalau kita jadi preskom tidak boleh merangkap preskom swasta. Karena itu atas Grab dengan kesepakatan Grab, saya membatalkan itu," jelasnya.

Seperti diketahui, Badrodin diangkat menjadi Kapolri pada April 2015 setelah polemik tentang pencalonan Komjen Budi Gunawan yang saat itu ditolak oleh masyarakat.

Badrodin menjabat sebagai Kapolri hingga Juli 2016 yang kemudian digantikan Jenderal Tito Karnavian hingga saat ini. Badrodin sebelumnya juga menjabat Wakil Kepala Polri sejak Maret 2014 hingga April 2015.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya