LEBAK - Komoditas madu hutan yang diproduksi masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, menjadikan andalan ekonomi warga tradisional itu.
"Kami setiap pekan bisa menjual madu hutan sebanyak 20 botol dengan harga Rp100 ribu per botol, sehingga menghasilkan pendapatan Rp2 juta," kata Santa (45) seorang pedagang warga Badui saat ditemui di Rangkasbitung, Lebak, Senin (8/5/2017).
Santa yang tinggal di Kampung Cipiit, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, mengatakan bahwa dirinya sangat terbantu ekonomi keluarga dengan berjualan madu hutan itu.
Saat ini, hasil ladang tidak bisa diandalkan setelah tanaman padi huma terserang hama dan penyakit tanaman.
Karena itu, produksi madu hutan menjadikan andalan pendapatan ekonomi warga Badui.
Ia memasarkan komoditas madu hutan dengan berkeliling antarkampung ke kampung lainnya di wilayah Kebayoran, Jakarta Selatan.