JAYAPURA - Presiden Joko Widodo mengaku jika ia dan menteri-menteri terkait masih mencari solusi untuk menekan harga semen di Provinsi Papua.
"Masalah semen ini masih menunggu, akan dicari terus solusinya agar harga semen di Tanah Papua sama dengan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan di provinsi yang lain," ujarnya ketika meresmikan empat proyek kelistrikan Papua-Maluku di Jayapura, Selasa (9/5/2017).
Ia mengatakan hal tersebut harus bisa diatasi demi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Presiden pun membandingkan hal tersebut dengan permasalahan harga BBM di kabupaten-kabupaten yang ada di Papua yang sebelumnya harga di daerah tertentu bisa mencapai Rp100.000 per liter.
"Kita telah berbicara pada dua tahun lalu mengenai BBM di Papua yang harganya sangat berbeda dengan daerah yang lain. Sudah enam bulan ini harga BBM di Papua sama seperti di provinsi lain," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Asisten II Setda Papua Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Ely Loupatty mengungkapkan bahwa harga semen di beberapa daerah pegunungan kini mencapai Rp2,4 juta per sak sehingga membuat ongkos pembangunan di kawasan tersebut sangat mahal.
Ely yang berbicara di Pembukaan Musda BPD HIPMI Papua, di Jayapura pada Selasa 21 Maret 2017 malam, menjelaskan tingginya harga semen tersebut diakibatkan tidak adanya pilihan jalur transportasi di beberapa kebupaten selain jalur udara.
"Memang ini masalah kesulitan transportasi karena hanya ada jalur udara, makanya dengan pembangunan infrastruktur dari waktu ke waktu kita maju terus. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama infrastruktur jalan dan jembatan bisa menerobos isolasi," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)