JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah menjalin kerjasama dengan negara-negara Eropa. Kerjasama ini pun telah dirangkum dalam Blue Book yang telah diluncurkan pada hari ini.
Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional bidang Pendanaan Pembangunan Kennedy Simanjuntak mengatakan, terdapat berbagai kerjasama yang telah dijalin antara kedua negara. Adapun kerjasama yang menjadi favorit adalah pada sektor pendidikan dan kesehatan.
"Paling besar adalah pendidikan yang dibantu. Dana pendidikan kita sangat besar. Ini juga untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara meningkatkan kapasitas guru. Jadi ini bertukar pengalaman. Lalu pada sektor kesehatan," tuturnya di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Menurutnya, nilai kerjasama dalam setiap tahunnya tergolong cukup besar. Angkanya pun mencapai 30 juta Euro setiap tahunnya.
"Angkanya ini adalah yang terbesar, 30 juta Euro per tahun," jelasnya.
Melalui kerjasama ini, diharapkan Indonesia nantinya dapat memperoleh manfaat positif pada berbagai sektor. Utamanya adalah pada sektor perdagangan.
"Kerjasama ini sangat menarik kita dapat dana dari member state-nya. Uni Eropa kan sangat luas untuk berbagai area. Jadi kita peroleh kemudahan untuk diskusi yang lebih luas masuk ke pasar Eropa sehingga seluruh standar Uni Eropa bisa kita lihat lebih luas," jelasnya.
Melalui kerjasama ini, pemerintah juga membidik kerjasama lebih lanjut pada sektor perdagangan. Khusunya kerjasama perdagangan bilateral dengan negara anggota Uni Eropa.
"Jadi yang paling menarik adalah trade facility. Kita bisa bekerjasama untuk memasuki pasar Eropa. Dengan kerjasama ini kita bisa tahu cara masuk ke pasar Eropa," tutupnya.
(Fakhri Rezy)