DENPASAR - Bali mengekspor berbagai jenis patung dan cenderamata berbahan baku kayu sebesar USD4,317 juta selama bulan Mei 2017, meningkat 835.093% atau 23,98% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat USD3,482 juta.
"Perolehan devisa tersebut juga meningkat USD236.643 atau 5,80% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, karena bulan Mei 2016 pengapalan patung itu menghasilkan USD4,08 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, berbagai jenis patung dan cenderamata dari bahan baku kayu hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu mampu memberikan kontribusi sebesar 8,49% dari total ekspor Bali sebesar USD50,84 juta selama bulan Mei 2017.
Perolehan tersebut meningkat USD10,75 juta atau 26,84% dibanding bulan April 2017 yang tercatat USD40,08 juta. Demikian pula meningkat 22,04% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, karena pada pada Mei 2016 pengapalan berbagai jenis patung meraup devisa sebesar USD41,66 juta.
Adi Nugroho menjelaskan, patung dan aneka jenis cenderamata berbahan baku kayu merupakan salah satu dari 17 jenis kerajinan industri skala rumah tangga yang mampu menembus pasaran mancanegara yang mempunyai prospek cukup cerah di masa mendatang.
Pasaran Amerika Serikat menyerap paling banyak cenderamata berbahan baku kayu dari Bali yakni sebesar 24,72%, menyusul Spanyol 6,42%, Jerman 4,20%, Belanda 2,26% dan Australia 3,70%.
Selain itu juga menembus pasaran Jepang 1,80%, Singapura 1,53%, Hong Kong 0,46%, China 1,24%, Belanda 2,26% dan 49,19% sisanya menembus berbagai negara lainnya di belahan dunia. Cenderamata hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman dan perajin Bali sangat diminati konsumen mancanegara sehingga mempunyai prospek yang cukup cerah.
Bali memanfaatkan berbagai peluang pameran untuk mempromosikan hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional, ujar Adi Nugroho.
(Martin Bagya Kertiyasa)