JAKARTA - Bank Indonesia menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menempati posisi ketiga di antara negara G-20. Bahkan, di tengah situasi dan dinamika perekonomian global yang masih belum kondusif, Indonesia mampu menjaga stabilitas makro ekonominya.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, keberhasilan ini tak terlepas dari sinergi berbagai pihak.
Oleh karena itu, Bank Indonesia memberikan apresiasi kepada pelaku ekonomi dan tokoh bangsa yang dalam beberapa waktu terakhir memberikan kontribusi terbaiknya untuk mengawal dan memajukan perekonomian Indonesia. Apresiasi ini diwujudkan dalam bentuk penghargaan Bank Indonesia 2017.
"Penghargaan ini diberikan sebagai suatu bentuk apresiasi atas kinerja terbaik pelaku ekonomi," ujar Agus dalam sambutannya di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Agus menambahkan, penghargaan ini juga merefleksikan jalinan sinergi antara BI dan para pelaku ekonomi bersama mewujudkan stabilitas makro ekonomi serta memfasilitasi akselerasi pertumbuhan ekonomi sehat dan berkesinambungan.
Kinerja dan tata kelola yang baik dari para pelaku ekonomi dinilai telah berkontribusi kepada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai posisinya tertinggi ketiga di antara negara G20.
"Selanjutnya sinergi antarlembaga diharapkan akan terus memberikan suasana kondusif bagi bertumbuhnya perekonomian secara sehat dan berkelanjutan," tambahnya.
Penghargaan Bank Indonesia merupakan acara tahunan yang rutin diselenggarakan oleh bank sentral. Untuk 2017, tema yang diusung adalah ‘Bersinergi meningkatkan tata kelola dan kinerja guna mewujudkan stabilitas dan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional’
Acara ini juga merupakan puncak kegiatan hari ulang tahun (HUT) BI yang diperingati setiap tanggal 1 Juli. Terdapat 30 penghargaan yang diberikan kepada individu, perbankan, korporasi, dan media dari 16 kategori.
Hadir dalam penghargaan ini Ketua Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Pimpinan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Perwakilan Kementerian Kabinet Kerja, Perwakilan dari Lembaga Tinggi Negara, Direksi perbankan, pelaku sektor keuangan, akademisi, pengamat ekonomi, dan insan media.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)