Saiq mengatakan, masih banyak lahan yang menganggur dan tidak produktif, hal itu karena banyak petani yang melakukan penanaman tidak maksimal.
Selama ini, menurut dia, banyak petani di daerah tidak mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, sehingga mereka menanam hasil bumi dengan gaya konvensional dan tradisional karena tak ada pendampingan.
"Kadang-kadang petani menanam hanya semampu mereka seakan-akan mereka menghadapi globalisasi sendirian. Maka, kami terpanggil mendampingi mereka," katanya.
Terkait kerja sama kedua lembaga tersebut, Said menambahkan, ada dua hal yang disetujui Kementan yakni meningkatkan kesejahteraan petani serta Kementan terus mendampingi petani mulai pra-penanaman hingga pascaproduksi.
"Kami kerja sama lahan seluas 10.000 hektare di Palembang dan Lampung," ujarnya.