Berkat Bank Besar, Kinerja Sektor Perbankan Semester I Kinclong

Ulfa Arieza, Jurnalis
Selasa 01 Agustus 2017 06:21 WIB
Ilustrasi: (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Sektor perbankan mencatatkan kinerja cemerlang pada sepanjang semester I 2017. Terutama, disumbang oleh perbankan kapital besar yang masuk dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV. 

Dari rilis laporan keuangan tiga bank BUKU IV, semuanya mencatatkan kenaikan laba. Akan tetapi, kenaikan laba bukan ditopang oleh kenaikan pendapatan.  

Menurut Analis NH Korindo Sekuritas Bima Setiaji, kenaikan laba ini justru didorong oleh perampingan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) serta penurunan rasio kredit bermasalah (NPL). 

"Kebanyakan laba bersih perbankan meningkat lebih kepada efisiensi dan kredit bermasalah," ujarnya saat dihubungi Okezone

Bima melanjutkan, sisi pendapatan perbankan masih stagnan. Begitu pun angka penyaluran kredit belum banyak memperlihatkan peningkatan. 

Dari tiga perbankan tersebut, Bima menilai PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi bank yang mencatatkan kinerja paling positif. Laba BBNI tercatat tumbuh paling tinggi  sebesar Rp6,41 triliun dari sebelumnya Rp4,37 triliun atau mengalami kenaikan Rp2,04 triliun atau sekira 46,71%. 

"BNI dapat dari infrastruktur, sehingga penyaluran kredit dia tumbuh sekitar 15%," tambah dia. 

BBNI melaporkan angka penyaluran kredit BBNI sebesar Rp412,18 triliun pada semester I 2017. Realisasi ini tumbuh 15,4% secara tahunan (yoy) dibandingkan Rp357,22 triliun pada periode yang sama pada 2016.

Sementara itu, laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada Semester I-2017 mencapai Rp10,5 triliun. Angka ini naik sekira 10% dari periode yang sama pada 2016 yaitu sebesar Rp9,6 triliun.

Kenaikan laba BBCA disebutkan karena turunnya biaya pencadangan.  Dari laporan keuangan, biaya pencadangan perseroan semester I-2017 sebesar Rp 936 miliar atau turun sekira 53,3% dari Rp2 triliun pada periode yang sama pada 2016. 

Sedangkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp9,5 triliun pada kuartal kedua pada 2017. Angka tersebut naik sebesar Rp2,4 triliun atau 33,7% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp7,1 triliun. 

Kenaikan laba di Semester I-2017 ini ditopang oleh perbaikan yang dialami oleh dunia usaha. Oleh karena itu, perseroan dapat menekan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) secara gross turun 0,04% dari 3,86% menjadi 3,82%.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya