Bima menambahkan, kenaikan harga komoditas serta perbaikan kinerja ekonomi Indonesia, diharapkan dapat menggairahkan penyaluran kredit perbankan yang sejak awal tahun belakangan tampak lesu.
Baca Juga:
Kendati demikian, jalan sektor perbankan bukan berarti tanpa halangan. Tantangannya, dikatakan Bima, selama pertumbuhan ekonomi masih belum optimal atau berada di kisaran 5%, kualitas kredit masih akan menjadi suatu risiko yang perlu dicermati oleh perbankan.
"Di sisi lain, daya beli masyarakat yang lemah juga berpengaruh negatif terhadap profitabilitas serta penyaluran kredit konsumer perbankan," tutup dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)