JAKARTA - Menurut hasil riset 80% dari orang Indonesia belum sadar finansial. Fakta lain menyebutkan bahwa keuangan adalah hal paling tabu nomor dua untuk dibicarakan. Oleh karena itu perlu langkah agar jutaan keluarga Indonesia melek finansial, serta memiliki pemahaman yang utuh tentang kekayaan.
Direktur Retail Banking Permata Bank Bianto Surodjo mengatakan, populasi masyarakat dilihat dari kebutuhan finansial. Menurutnya, perpektif tentang makna kekayaan dibagi menjadi tiga kelompok, sebagaimana dikemukakan oleh Dr. Thomas Armstrong. Kelompok tersebut meliputi millennial, dreamer, dan legacy.
"Dengan memahami makna dari setiap nilai uang yang dimiliki sejak dini diharapkan menghasilkan generasi yang dapat memiliki kehidupan yang lebih baik sampai pada masa legacy, di mana mereka harus menurunkan nilai-nilai tersebut kepada generasi penerus mereka." ujar Bianto di Hotel Ritz Carlton, Rabu (2/8/2017).
Adapun kelompok millennial, adalah mereka yang baru memasuki dunia kerja dan memiliki sumber pemasukan yang masih terbatas. Sementara kelompok dreamer, merupakan kelompok yang sudah berkeluarga dan memiliki bermacam-macam tujuan hidup serta tujuan finansial.
Sedangkan kelompok legacy, adalah mereka yang sudah mapan finansial sehingga makna kekayaan adalah bagaimana mereka bisa mewariskan hal tersebut ke generasi selanjutnya. Bianto menuturkan bahwa memberikan edukasi menyeluruh tentang keuangan sejak dini.
"PermataBank percaya bahwa kekayaan bukan tentang materi saja. Kekayaan yang utuh mencakup aspek keuangan, kebahagiaan, hubungan dengan sekitar, kesehatan, pengabdian sosial serta pencapaian tujuan hidup," tutup dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)