MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
JAKARTA - Serikat Pekerja (SP) PT Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) masih melanjutkan aksi mogok kerja di lingkungan kantornya. Hingga memasuki hari ke 4, SP JICT menyatakan bahwa pihak direksi masih enggan bersuara.
"Mogok pekerja JICT memasuki hari ke 4 dan direksi (JICT) terus bergeming walau mogok telah mengancam kelancaran arus barang dan stagnasi pelabuhan," kata Sekretaris Jenderal SP JICT Firmansyah dalam keterangannya secara tertulis yang diterima Okezone, Minggu (6/8/2017).
Baca Juga:
Demo Seharian, Karyawan JICT Sudah Dapat Bonus Rp45 Miliar
Aksi Mogok Kerja di JICT, Serikat Pekerja BUMN: Itu Hak Mereka!
Ketimbang menempuh cara dengan berunding bersama untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi internal JICT, mereka menilai bahwa pihak direksi lebih memilih untuk jalan sendiri-sendiri yang mana itu tak menyelesaikan persoalan.
"Pengalihan kapal ke terminal yang kurang handal dan mengganti setiap kerugian pelanggan karena mogok, serta melakukan ambil alih dermaga JICT sedikit-demi sedikit diindikasikan akal-akalan untuk klaim arus barang tetap lancar di tengah mogok pekerja," paparnya lebih jauh.
Baca Juga:
Benarkah Aksi Demo Serikat Pekerja JICT Dihiasi Isu Gaji Besar?
Tolak Perpanjangan Kontrak, Benarkah Pekerja JICT Incar Pesangon Miliaran?
Padahal, lanjut dia, kondisi di area pelabuhan sudah begitu mengkhawatirkan akibat aksi mogok kerja karyawan yang ditaksir jumlahnya mencapai sekira 600 orang itu. Karyawan yang mogok kerja berharap pihak direksi turun untuk menyelesaikan permasalahan mereka secara bersama-sama.
"Faktanya, macet di dalam area pelabuhan sudah sangat mengkhwatirkan. Truk-truk antri sampai 8 jam di dalam pelabuhan. Belum lagi proses dokumen menjadi sangat lamban," tutur Firmansyah.
Dengan demikian, tambah dia, karyawan yang menamakan dirinya sebagai Serikat Pekerjaan JICT itu masih tetap melanjutkan aksi mogok kerja hingga hari ke 4 ini, dengan harapan direksi mau merespon aspirasi mereka.
(ulf)
(Rani Hardjanti)