JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ikut ambil bagian dalam Indonesia Development Forum (IDF). Forum tersebut mengangkat tema pentingnya memahami ketimpangan di Indonesia.
Dalam sambutannya, Darmin mengatakan bahwa ketimpangan bahkan kemiskinan adalah isu atau fenomena yang kompleks. Mengurangi angka kemiskinan memang menjadi fokus setiap pemerintahan.
Baca Juga:
"Sebenarnya pergulatan mengenai pertumbuhan dan ketimpangan itu marak termasuk di Indonesia pada tahun 70-an. Itu adalah periode yang paling produktif di dalam pengkajian pemikiran dan praktik-praktik. Mencari kombinasi yang optimum antara equality dan growth," ungkapnya di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Menurutnya, yang menarik adalah setelah perang dunia kedua, yakni negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) mampu melahirkan pertumbuhan yang cukup bagus kembali dengan industrialisasi mulai masuk ke industri jasa dan mampu melahirkan pertumbuhan yang cukup adil sampai 1980-an. Setelah itu, pada 1980-an ke atas, kasus ketimpangan mulai marak lagi. Namun, Indonesia kurang memahami dengan baik bahwa ini akan sangat berdampak terhadap kemiskinan.
Baca Juga:
"Masih ada banyak hal yang belum dipahami bagaimana komplikasi dampak kemiskinan dan ketimpangan. Kita enggak punya pengalaman cukup untuk mengetahui dampaknya. Ekonomi digital, kita tidak punya tolok ukur pada dampaknya pada kemiskinan," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)