Data Konsumsi Catatkan Penurunan, Apa Transaksi Online Masuk Perhitungan BPS?

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 09 Agustus 2017 16:54 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro angkat bicara mengenai penurunan konsumsi masyarakat di tengah pertumbuhan ekonomi 5,01%.

Menurut dia, ada yang perlu diperhatikan utamanya dari perolehan data yang diterima Badan Pusat Statistik (BPS) terkait konsumsi ini. Ada transaksi pembelian informal secara digital yang ternyata banyak dilakukan oleh masyarakat.

Dia mencontohkan, media sosial seperti Instagram yang diketahui sebenarnya hanya untuk mengunggah suatu foto. Namun kemajuan teknologi di era digitalisasi tersebut membuat masyarakat justru melakukan promosi sesuatu yang bisa diperjualbelikan kepada masyarakat lainnya.

"Misalnya promosi kue untuk Lebaran dan orang akhirnya beli dan itu menjadi transaksi online tapi informal karena dia bukan perusahaan, dia enggak punya dot com dan enggak tercatat di mana-mana. Tapi dia jual-beli dan itu cukup besar," ujarnya di kantor BI, Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Baca Juga:

Duh, Pelemahan Ekonomi China Turut Berdampak bagi Daya Beli Masyarakat

Menko Darmin: Ironi! Pertumbuhan Ekonomi RI Tidak Diapresiasi Rakyat Sendiri

Sebenarnya apa yang dilakukan dengan berjualan barang di media sosial sama saja dengan kegiatan ekonomi saat masyarakat berjualan dari mulut ke mulut. Hal ini sama-sama masuk ke dalam kegiatan ekonomi yang informal.

"Kalau kita pesan kue kering waktu Lebaran dari tetangga kita atau dari teman atau direkomendasi itu adalah transaksi informal tapi tidak online berdasarkan mulut ke mulut. Nah sekarang ini karena mulut ke mulut sudah digantikan sangat baik oleh online maka mau tidak mau tetap informal," jelasnya.

Namun kegiatan berjualan dengan media sosial ternyata semakin sulit terlacak kegiatan jualannya, tapi di sisi lain ada kemudahan untuk melacak transaksi secara elektronik. Misal dengan melihat adanya aliran dana masuk yang dilakukan lewat kartu kredit dan transaksi pembayaran lainnya.

"Nah di situlah tentunya kita harus benar-benar menyikapi. Mungkin ada penurunan daya beli, kita tidak bisa pungkiri kalau konsumsi turun. Pertanyaannya sekarang BPS sudah menangkap belum semua transaksi konsumsi yang terjadi?" tanya dia.

Sebagai informasi, BPS mencatat penurunan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal II yang tumbuh 4,95%. Angka ini jauh lebih rendah bila dibandingkan periode yang sama pada 2016 yaitu sebesar 5,07%.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya