Demi Entaskan Kemiskinan, JK Cerita soal Pencairan Subsidi Rp400 Triliun di 2014

Lidya Julita Sembiring, Jurnalis
Rabu 09 Agustus 2017 14:48 WIB
(Foto: Lidya/Okezone)
Share :

JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka acara Indonesia Development Forum (IDF) dengan tema pentingnya memahami kepentingan di Indonesia. Adapun acara ini juga dihadiri oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Dalam sambutannya, JK mengatakan bahwa Indonesia patut bersyukur karena rasio gini dari segi konsumsi saat ini mengalami sedikit perbaikan. Sedangkan dari sektor pendapatan tingkat rasio gini nya belum terlihat ada perbaikan.

"Apabila gini rasio pendapatan mungkin saja berbeda hasilnya dari sisi konsumsi. Karena itu usaha keras kita semua untuk meningkatkan produktivitas barulah menjadi baik gini rasio pendapatan atau produktivitas itu berbaik semuanya," ungkapnya di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Baca Juga:

Wapres JK: Kebijakan Fiskal Bisa Jadi Solusi Kurangi Jurang Antara si Miskin dan si Kaya

Soal Ketimpangan, Wapres JK: Pendapatan Terendah dan Tertinggi Bisa Ratusan Kali Perbedaannya

Menurutnya, hal dasar yang telah dijalankan oleh pemerintah untuk mengurangi kemiskinan, juga memperbaiki kesenjangan adalah bagaimana meningkatkan pendapatan. Dengan peningkatan pendapatan juga harus diseimbangin dengan mengurangi pengeluarannya.

"Dalam mengurangi pengeluaran tentu kita tahu semua, kita telah berikan banyak subsidi, apa subsidi listrik, BBM, pupuk. Kita pernah mencapai subsidi hampir Rp400 triliun atau 20% dari APBN pada 2014. Sungguh tinggi," jelasnya.

Baca Juga:

Ternyata! Perdebatan Ketimpangan dan Pertumbuhan Ekonomi Sudah Ada sejak 1970

Namun, sekarang ini karena harga minyak turun maka subsidinya juga ikut diturunkan. Tapi tetap demi konsumsi yang besar, baik selain untuk bahan bakar, juga diberikan raskin untuk yang kurang mampu.

"Kita berikan program cash transfer seperti PKH dan juga subsidi lainnya kepada penduduk. Tapi ini tentu belum cukup. Yang penting adalah bagaimana meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan," tuturnya.

"Karena subsidi yang diperbesar maka mengurangi kemungkinan kita bangun infrastruktur. Tentu maka subsidi KUR, dana desa mustinya tentu diperbaiki dan diperbanyaak walaupun hari terakhir banyak kritikan tentang cara kita memberikan, begitu besar ke desa tapi juga bocor di kalangan menengahnya. Ini semua banyak hal," tukasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya