Catat! Daya Beli Turun hingga Ketegangan Korut-Amerika Jadi Perhatian Gubernur BI

Feby Novalius, Jurnalis
Jum'at 11 Agustus 2017 16:23 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meyakini penurunan daya beli tidak memengaruhi pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan antara 5%-5,4%. Meski demikian, dia mengakui bahwa ada yang belum solid.

Mantan Menteri Keuangan ini menerangkan bahwa konsumsi utamanya rumah tangga belum solid. Faktor pembayaran gaji ke-13 yang tertunda dan saat pembayaran uang sekolah harus dilakukan.

"Kita harapkan ke depan ada perbaikan. Tapi masih akan sampai target pertumbuhan ekonomi," ujarnya di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Baca Juga:

Soal Daya Beli, Sandiaga Uno: Bukan Hal yang Mengkhawatirkan

Mendesak! Pembangunan Infrastruktur Tidak Cukup, RI Butuh Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kondisi ini memang ada hal-hal yang perlu diperhatikan seperti ekonomi dunia, khususnya kondisi Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara yang cukup tegang. Hal ini pun berdampak stabilitas geopolitik.

"Kita terus ikuti bagaimana AS akan melakukan penurunan balance sheet. Kepastian fiskal di AS juga jadi perhatian kita," sambungnya.

Selain itu guna menjaga daya beli, BI juga memerhatikan adanya rencana bank sentra AS, The Fed yang kemungkinan akan menaikkan suku bunganya (Fed Fund Rate/FFR) pada akhir tahun ini.

"Kita harus perhatikan, kemungkinan naik itu bisa sampai Desember atau bahkan bisa juga tertunda dari Desember itu yang akan kita perhatikan," jelasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya