Kerja sama ini diharapkan dapat mempromosikan pemanfaatan kelapa sawit. Kampanye hitam penggunaan kelapa sawit pun diharapkan dapat diluruskan melalui kerja sama ini.
"Kita bisa mempromosikan kelapa sawit yang lestari, yang sustainable, dan tentunya juga dapat merespons kampanye-kampanye hitam yang terus menyerang kelapa sawit. Dan kita dari Indonesia sudah menyiapkan banyak sekali hasil riset yang akan kita gunakan untuk men-counter kampanye-kampanye hitam. Kalau itu kita lakukan berdua dengan Malaysia kita yakin dampaknya akan lebih optimal," ujarnya.
Sektor perdagangan dan investasi juga turut dibahas dalam kerja sama ini. Hal ini dianggap penting untuk dibahas karena nilai perdagangan Indonesia yang terus menurun karena penurunan harga komoditas global.
"Malaysia merupakan salah satu mitra yang paling besar untuk perdagangan dan investasi, dan Bapak Presiden mengatakan bahwa kiranya perdagangan, perdagangan agak menurun tetapi bukan dari volumenya, (tapi) dari nilainya karena turunnya harga," ungkapnya.
Pertemuan lanjutan nantinya akan dilakukan di Malaysia. Diharapkan, kerja sama sektor perdagangan dan investasi dapat terus meningkat antar-kedua negara. Malaysia sendiri termasuk dalam 10 negara investor terbesar di Indonesia, dengan nilai investasi mencapai USD1,1 miliar pada 2016.