Jual Beli Data Nasabah, Ketua OJK: Masyarakat Harus Paham Ketika Isi Formulir

Feby Novalius, Jurnalis
Jum'at 25 Agustus 2017 14:58 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Bareskrim Polri membongkar praktik jual beli data nasabah. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim mengungkapkan pelaku yang diketahui berinisal C menjual data menggunakan jaringan internet.

Menurut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, masyarakat harus paham ketika isi formulir data pribadi ada logo otoritas kepada pihak lain untuk informulirasi di-share ke orang lain.

"Kadang waktu isi formulir enggak dibaca dan ditandatangani sharing formulir. Itu masyarakat harus paham,"ujarnya, di Masjid Kompleks BI, Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Dia pun mengatakan, OJK akan melakukan sosialisasi pada masyarakat perihal ini. Pasalnya, ketika formulir pengisian ada tanda yang menyetujui bahwa nasabah mengizinkan untuk sharing data, maka akan sulit nantinya.

Baca Juga:

Data Nasabah Rentan Bocor, Hati-Hati dengan Pegawai Bank Palsu

Kasus Jual Beli Data Nasabah, Dirut Mandiri: Kerahasiaan Bank Memang Isu Sentral

"Kita beri tahukan masyarakat harus baca seluruh formulir yang diisi. OJK mau larang tapi yang berangkutan kasih ya mau gimana,"tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengimbau nasabah untuk lebih berhati-hati, mengingat kerahasiaan data nasabah begitu rentan.

Jebolnya rahasia data nasabah bank itu pun kerap dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan penipuan yang tujuannya untuk menguras dana milik nasabah dengan berbagai cara yang mereka miliki.

Baca Juga:
Berisiko Tinggi! OJK Bakal Atur Beroperasinya Shadow Banking?

Wah! Saham Perbankan Diprediksi Tumbuh 10% hingga Akhir 2017

Bos dari bank berkode saham BMRI itu pun mengatakan, ada oknum nakal yang berpura-pura menjadi pegawai bank guna membujuk nasabah, yang ujung-ujungnya akan merugikan nasabah.

"Ada yang menyamar jadi pegawai bank dan memalsukan menggunakan ID bank. Mereka bertindak seolah SPG. Kadang kehati-hatian dari customer juga penting. Kita tahu enggak gampang. Misal telepon dan tahu punya bank di mana pura-pura dari bank kadang masyarakat kurang aware. Sumbernya beragam," ujarnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya