JAKARTA - Industri kopi saat ini sedang digencarkan sebagai komoditas terbaik. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut memperkenalkan brand kopi lokal di Indonesia.
Salah satunya adalah tamu-tamu Presiden akan disuguhi oleh kopi asal Indonesia. "Ini akan mulai kita kenalkan, brand lokal, brand lokal sekali lagi. Kopi dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," ujar Jokowi belum lama ini.
Baca juga: Ke Papua, Menteri BUMN Dorong Pengembangan Kopi Arabika
Namun, bagaimanakah industri kopi itu sendiri? Berikut data BPS untuk ekspor kopi dari 2000-2015.
Hingga 2015, jumlah ekspor kopi Indonesia mencapai 499.612 ton dengan nilai USD1,12 miliar. Peningkatan yang signifikan bila terlihat dari 15 tahun terakhir, mencapai 144.715%.
Baca juga: Diundang Jokowi ke Istana, Pengusaha Kopi Ini Ungkap Rahasia Suksesnya: Kreativitas!
Pada tahun 2000, ekspor kopi hanyalah sebesar 345,6 ton dengan nilai USD339.900. Di 2001 ekspor malah turun ke 254,8 ton dengan nilai USD203.500.
Namun, pada 2002 angka tersebut naik 126.500% menjadi 322.543,4 ton senilai USD218,77 juta. Angka tersebut terus naik seiring berjalannya waktu.
Tercatat, dari periode 2000-2015 ekspor terbanyak pada tahun 2013 sebesar 532.139,3 ton senilai USD1.17 miliar.
Baca juga: Perkenalkan Kopi Indonesia, Jokowi Bakal Perbanyak Training Barista!
Setelah melihat data tersebut, ternyata tak lepas dari luas lahan perkebunan kopi yang ada di Indonesia. BPS mencatat di 2015 luas perkebunan kopi mencapai 1,23 juta hektar. Sumatera Selatan menjadi provinsi yang mempunyai lahan terbesar di Indonesia hingga 249.500 hektare.
Dengan tingginya kebutuhan akan kopi, membuat Presiden Jokowi terus ingin mengembangkan ekspor kopi ke depannya.
(Fakhri Rezy)