JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan, perkebunan sawit saat ini belum mampu berproduksi secara maksimal. Padahal jika dilakukan dirawat dan diperhatikan dengan baik sawit bisa memproduksi hingga 8 ton per hektare.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementan Bambang mengatakan, hingga saat ini produksi sawit masih rendah di bawah 5 ton per hektare dan kalah dibandingkan Malaysia yang mencapai 12 ton per hektare.
"Kita baru 2 ton-3 ton per hektare, padahal bisa naikkan mencapai 8 ton. Di Malaysia 12 ton per hektare," ungkapnya di Gedung Kementan, Selasa (29/8/2017).
Baca Juga: Wow! Kementan Sebut Sawit Menyumbang Rp239,4 Triliun ke PDB
Bambang juga menjelaskan karena dari 4,7 juta hektare perkebunan sawit ini yang berproduksi tidak secara maksimal maka itu merugikan Indonesia sendiri. Bahkan kerugian dikatakan mencapai Rp120 triliun per tahun.
"Kita Rp120 triliun kehilangan hasil karena enggak mampu tingkatkan produktivitas kita," jelasnya.
Baca Juga: Duh! Dari 11 Juta Ha Lahan Sawit di RI, Baru 16% Tersertifkasi
Sementara itu, untuk meningkatkan produktifitas lahan sawit ini maka diharapkan dana dari BPDP (Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit) dapat disalurkan untuk membeli bibit yang lebih berkualitas. Dengan itu maka nilai produktivitas bisa meningkat hingga Rp120 triliun per tahun.
"Sekiranya dana BPDP kita pakai buat replanting, kalau hanya Rp10triliun-Rp12 trikiun enggak rugi lah. Karena akan ada nilai yang akan kita gapai Rp120 triliun," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)