JAKARTA - Industri properti Indonesia saat ini masih belum mampu bangkit dari kelesuan. Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah untuk menggairahkan kembali properti di Indonesia.
Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan, meskipun dalam keadaan lesu, namun potensi properti di Indonesia dinilai sangatlah besar. Hal itu bahkan di akui oleh beberapa developer asing seperti China, Jepang hingga Singapura.
Baca juga: Izin Bangun Rumah Dipangkas 50%, Jokowi: Jadiin 10% Hilangkan yang Ruwet!
"Mereka semua setuju kalau potensi di Indonesia sangatlah besar," ujarnya saat ditemui di Kantor Savills Indonesia, Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Bahkan lanjut Anton, tak sedikit dari mereka yang sangat tertarik jika ditawari untuk berinvestasi di Indonesia. Beberapa di antaranya bahkan rela untuk investasi besar untuk bangun properti di Indonesia.
Baca juga: Mengukur Peran Properti terhadap Ekonomi Indonesia, Seberapa Strategis?
Namun sayangnya niat baik mereka terhalang oleh beberapa faktor nonteknis. Salah satunya adalah faktor regulasi yang dinilai oleh mereka menjadi penghambat utama.
"Ribetnya regulasi membuat developer asing malas masuk ke Indonesia. Misalnya pertanahan, kepemilikan tanah. Jenis-jenis kepemilikan tanah saja macam-macam, belum lagi perizinan, perpajakan. Pokoknya kalau dengar komentar mereka sih seperti itu," jelas Anton.
Baca juga: Sejumlah Kebijakan Dorong Industri Properti 2017
"Misalnya mereka tertarik masuk dan saat buka PT di Indonesia dan mau membangun baru tuh menemukan masalah seperti itu. Misalnya kita mau pergi ke kelurahan kan itu kalau kita tidak kenal orang dalam dan prosedurnya gimana pasti dipersulit, nah sama seperti itu," imbuhnya.
(Rizkie Fauzian)