Kaji Data Tax Amnesty, Sri Mulyani Cari Celah Tingkatkan Penerimaan Pajak

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani tampak optimistis penerimaan pajak pada 2017 tidak mengecewakan. Tentu tantangannya berat, sebab dibandingkan tahun ini, 2016 lalu pemerintah tertolong oleh program pengampunan pajak (tax amnesty).

Tanpa tax amnesty, Sri Mulyani memiliki strategi tersendiri untuk mengumpulkan pajak di 2017. Salah satu tumpuan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mengumpulkan pajak tahun ini adalah melalui belanja pemerintah.

"Kami akan melihat kepada data sesudah tax amnesty yang memang memberikan indikasi apakah potensi-potensi penerimaan yang masih bisa ditingkatkan," kata dia ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Baca Juga: Penerimaan Pajak Baru 53,5%, Sri Mulyani: Kita Terus Hati-Hati

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memproyeksikan bahwa belanja pemerintah pada paruh kedua tahun ini akan mengalami pertumbuhan secara signifikan. "Pada semester II ini, belanja pemerintah biasanya meningkat sangat tajam," jelasnya.

Lewat belanja yang dilakukan pemerintah, tentunya akan menghasilkan penerimaan pajak. Semakin tinggi belanja pemerintah alias serapan anggaran tiap-tiap kementerian dan lembaga maka setoran pajak akan semakin tinggi pula.

Baca Juga: Banyak 'Ditipu' WP Lintas Negara, Alasan DJP Sepakat Berbagai Informasi di AEoI

"Biasanya dari belanja pemerintah, unsur penerimaan pajak cukup besar, sehingga kita juga akan berharap penerimaan perpajakan akan meningkat dari situ," paparnya.

Sri Mulyani menambahkan, pihaknya akan terus memantau pemerintah pajak. Harapannya adalah penerimaan pajak 2017 dapat mencapai target. Adapun, target penerimaan pajak tahun ini dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 sebesar Rp1.283 triliun.

"Kami akan lihat saja terus, diusahakan," tandasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)