Berasal dari keluarga bisnis, dia pun memcoba berkarir di dunia usaha. Sayangnya, setelah mencoba bisnis selama beberapa tahun, dia paham bahwa dia tidak berbakat dalam bisnis. Pasalnya, bisnis yang dia jalankan kerap gagal.
Menyadari bahwa bisnis bukanlah keahliannya, dia pun mulai bekerja dengan pekerjaan kerah biru lagi, pekerjaan yang dibayar per jam.
Baca Juga: Begini Cara Bos Lego 'Susupi' Pasar China
Kinerjanya yang apik, membuat manajernya senang dan mendukung dia untuk mengambil pekerjaan kerah putih, pekerjaan yang membuat dia dibayar secara professional. "Lulus" dari tempat kerja di kerah biru, dia pun dipromosikan untuk mengambil pekerjaan baru.
Pada 1999, keluarganya memutuskan untuk pindah dari Inggris ke Amerika Serikat guna mencari pekerjaan baru. Namun, ketidakselarasan budaya membuat dia dan istrinya memutuskan untuk kembali ke Inggris, setelah putrinya menyelesaikan sekolahnya di AS.