Mantap! 76 Anggota Bursa Raih Cuan Rp1,22 Triliun Sepanjang Semester I

Ulfa Arieza, Jurnalis
Senin 25 September 2017 18:17 WIB
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sepanjang semester I-2017, sebanyak 76 Anggota Bursa (AB) telah mengantongi total laba bersih Rp1,22 triliun. Sedangkan sebanyak 25 AB menderita kerugian.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Alpino Kianjaya mengungkapan, jumlah AB yang terdaftar di BEI sebanyak 108 AB. Namun, AB aktif berjumlah 105 AB. Sedangkan tiga AB lain mendapat suspensi dari BEI.

Sementara itu, hingga Juni 2017, baru 101 AB yang menyerahkan laporan keuangan, lantaran empat lainnya memiliki batas laporan keuangan yang berbeda.

"Peta 2017 belum selesai laporan keuangan yang masuk ke BEI per Juni, itu pun meningkat sekarang menjadi 76 AB yang mengalami laba bersih, 25 mengalami kerugian. Cuma 101, empatnya belum karena laporan keuangannya beda waktu," jelas Alpino di Gedung BEI, Jakarta, Senin (25/9/2017).

Baca Juga: BEI Lelang Kursi Anggota Bursa, Berminat?

Alpino menjelaskan, AB yang mencatatkan laba bersih tiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Pada 2015 sebanyak 62 AB yang mengalami keuntungan. Adapun nilai dari 62 AB tersebut mencapai Rp1,3 triliun.

"Misalnya lihat audit 2015 saya ambil bottom line laba komprehensif, ada 62 AB yang mengalami keuntungan, totalnya nilainya kurang lebih Rp1,3 triliun yang 43 total kerugiannya Rp 446 miliar," katanya.

Dia melanjutkan, jumlah AB yang mengantongi laba bersih makin meningkat di tahun selanjutnya. Pada 2016, BEI mencatat ada 74 AB yang telah membukukan laba komprehensif dengan total laba yang dibukukan yaitu Rp 2,19 triliun.

"74 membukukan laba komprehensif dengan total nilai Rp2,19 triliun, 31 rugi Rp 318 miliar kan lebih kecil," ujarnya.

Baca Juga: Status Anggota Bursa Menara Mas Future Dibekukan
 

Menurut Alpino, peningkatan laba bersih yang diraih oleh AB di setiap tahunnya, disebabkan beberapa hal salah satunya adalah relaksasi margin. Dengan adanya relaksasi margin, maka mendorong AB untuk mendapatkan likuditas yang lebih tinggi.

"Jadi dengan indeks new high di tahun 2017, juga kita terapkan relaksasi margin tentunya kita juga lihat, performance emiten juga meningkat, transaksi juga meningkat dengan transaksi meningkat tentunya bottom line yang meningkat juga," tuturnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya