Gerai Matahari Tutup, Tingkat Occupancy Ritel di Kuartal III Turun

JAKARTA - Perusahaan Ritel yakni Matahari Departement Store resmi menutup dua gerainya yang ada di Jakarta. Kedua gerai yang ditutup Matahari Pasaraya Blok M dan Matahari Pasaraya Manggarai.

Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan tutupnya dua gerai matahari menjadi fenomena tersendiri bagi industri ritel. Pasalnya, dengan tutupnya kedua gerai milik Matahari, ternyata berpengaruh terhadap occupancy dari industri ritel secara keselurahan.

Tercatat tingkat occupancy ritel pada kuartal kedua lalu mencapai 86%. Namun pada kuartal III tahun ini, occupancy ritel turun menjadi 83,5%.

Baca juga: 2 Toko Matahari Tutup, Pelaku Ritel Akui dalam Tren Menurun

"Matahari menjadi fenomena dan berpengaruh terhadap tingkat occupancy. Dari awal 86%, pada kuartal III ini hanya ada 83,5%," ujarnya di Gedung World Trade Center, Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Meskipun begitu lanjut Ferry, dirinya menganggap penutupan tersebut sebagai sebuah hal yang wajar dalam dunia bisnis. Karena pada kedua daerah tersebut, penjualan dari Matahari Departement Store terus mengalami penurunan setiap harinya.

Baca juga: Matahari Tutup 2 Gerai, Bos Hypermart: Itu Hal yang Biasa

"Penyebabnya tentu saja penjualan yang melembaga sehingga memicu untuk menutup," jelasnya.

Sebagai informasi, sebelumnya tutupnya dua gerai matahari tersebut dibenarkan oleh Coorporate Secertary & Legal Director PT Matahari Departement Store Miranti Hadisusilo. Menurutnya, perseroan memutuskan menutup kedua gerai tersebut lantaran pemasukannya yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pasalnya penjualan kedua cabang tersebut terbilang cukup sepi jika dibandingkan dengan toko lainnya. Bahkan gerai yang dibuka sejak tahun 2015 belum juga mencapai titik balik modal. Sebab biasanya satu gerai matahari sudah bisa balik modal hanya dalam kurun waktu 1 tahun saja.

(Rizkie Fauzian)