JAKARTA - PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mengakui bisnis di industri transportasi telah mengalami perubahan seiring munculnya transportasi berbasis online. Kondisi itu pula yang melandasi Express Group melakukan PHK kepada sejumlah karyawannya.
Sebagaimana diketahui, perseroan hingga Juni 2017 tercatat telah melakukan PHK sekira 250 karyawannya yang diklaim sebagai upaya meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi biaya perusahaan.
"Tujuannya, kita tahu bahwa bisnis transportasi sudah berubah. Kalau dulu banyak kemudahan-kemudahan ibarat kalau mau nyari taksi susah, sampai antre. Kalau sekarang berubah dengan masuknya online," jelas Direktur Utama TAXI Benny Setiawan di Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Baca Juga: Banyak Utang, Taksi Express Wajib Kencangkan Ikat Pinggang
Dengan munculnya taksi online, perusahaan taksi berbasis konvensional pun dituntut untuk mengikuti perubahan jaman. Perusahaan taksi yang selama ini menggunakan sistem offline atau mengangkut penumpang di pinggir jalan, sekarang mereka harus mulai menjajal sistem online.
"Kalau kita tanya gimana sih Express ini tanggapi kompetisi online, kita sudah lakukan kolaborasi dengan Uber (transportasi online) dan masih berjalan sampai sekarang. Uber bentuk kolaborasinya adalah di setiap taxi express pengemudi sudah bisa masuk Uber, dapat customer dari Uber," jelasnya.
Baca Juga: Sudah Terima Laporan, KSPI Sebut Ribuan Pekerja Taksi Express Bakal di PHK
Dengan ikut mengadaptasi sistem online, maka perusahaan taksi diperkirakan mampu untuk bertahan di tengah gempuran teknologi yang diterapkan pada industri transportasi. Dengan mengadaptasi hal itu, maka taksi konvensional juga bisa melayani penumpang secara online.
"Kalau dulu cuma bisa ambil penumpangnya di jalan sekarang bisa melalui online. Ibaratnya semua pintu terbuka. Pengemudi bisa nyalakan aplikasinya online, sehingga bisa dapat penumpang, atau di tempat banyak penumpang di pinggir jalan, mereka juga bisa (angkut penumpang),” beber dia.
Baca Juga: Bos Taksi Express Blak-blakan soal PHK 250 Karyawan: Itu untuk Efisiensi
Artinya dengan mengadaptasi sistem online tanpa meninggalkan jati dirinya sebagai taksi konvensional, maka pengemudi taksi bisa menaikan penumpang yang memesan lewat aplikasi online maupun yang memesan langsung di pinggir jalan.
"Jadi keduanya bisa, maka kolaborasi dengan online sangat bermanfaat dan pengemudi terlihat sudah menikmati itu," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)