JAKARTA - Tingkat transaksi belanja online, yang akhir - akhir disebut sebagai kecenderungan baru di masyarakat, ternyata masih kecil, tak sebesar yang digembor-gemborkan. Apalagi, jika dikambinghitamkan sebagai dalang di balik lemahnya daya beli masyarakat, lantaran melarikan uang belanja tunainya kepada toko-toko online.
Co Founder sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya, mengatakan sekilas perkembangan e-commerce memang sangat pesat. Namun ternyata persentase sumbangan pasar e-commerce ke sektor ritel baru 1%.
Baca Juga: Semua Serba Online, Transaksi E-Commerce RI Diprediksi Tembus USD130 Miliar di 2020
"Berdasarkan perkembangan data PWC, research mereka tahun kemarin Indonesia sebenarnya kontribusi transaksi e-commerce terhadap total retail di RI baru 1%," ujarnya di Kantor Pusat JNE, Jakarta, Senin (16/10/2107).
"Artinya di Indonesia 1 dari 100 transaksi sudah dilakukan secara online," imbuh dia.