Perbandingan Capaian Pangan saat El Nino 2015 dengan 1997

Agregasi Sindonews.com, Jurnalis
Senin 23 Oktober 2017 18:49 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

Kedua, membangun sumur dangkal 1.000 unit di Nusa Tenggara Timur, juga di Grobogan, Jawa Tengah dan daerah lainnya. Ketiga, mendistribusikan benih unggul tahan kekeringan. Keempat, menggenjot tanam padi di sebelah utara Garis Khatulistiwa yang tidak terkena El Nino dan di wilayah Rawa Lebak dan pasang surut potensial saat kering kena El Nino di Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

Selanjutnya kelima, Kementan menjalin kerja sama intensif dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, hujan buatan dengan BNPB, TNI, dan berbagai pihak.

"Keberhasilan menghadapi musibah El Nino 2015 dimantapkan lagi pada program Upsus sehingga produksi padi 2016 naik menjadi 79,3 juta ton dan mengantarkan Indonesia swasembada beras. Bahkan pada 2017, melihat berita di media, itu sudah ekspor beras dari Merauke ke Papua Nugini pada Februari 2017 dan dari Entikong ke Malaysia tiga hari yang lalu," ujarnya

Kinerja produksi cabai dan bawang merah juga meningkat dan meraih swasembada pada 2016. Jagung swasembada dan tidak impor pada 2017. "Iya kalau dihitung deltanya, nilai tambah dari peningkatan produksi pada 43 komoditas sejak 2014-2016 sangat tinggi, Rp288 triliun dan dicerminkan dari pertumbuhan PDB pertanian," pungkas Gandhi.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya