JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencapai rekor terbaru ke level 6.025. Namun, IHSG mulai menjauhi rekor barunya, di mana pada penutupan akhir pekan lalu, IHSG ditutup di level 5.972 .
Melihat pergerakan IHSG, Investor sekaligus Inspirator Investasi Linda Lee mengatakan, suatu kewajaran ketika IHSG bergerak turun setelah sebelumnya naik cukup banyak. Penurunan IHSG ini diproyeksikan karena rawan aksi ambil untung (profit taking).
"Tapi ke depan saya yakin IHSG akan upgrade. Jadi posisi sekarang wajar yah," tuturnya dalam acara Indonesia Investment Festival (Investival) 2017, di Mal Kelapa Gading 3, Jakarta, Sabtu (28/10/2017).
Linda melanjutkan, IHSG yang sempat menyentuh level 6.000 menunjukkan fundamental perusahaan yang listed di bursa memiliki kinerja yang baik.
Baca juga: Sempat Cetak Rekor, IHSG Menguat 0,77% dalam Sepekan
"Menurut saya itu. Semua bersinergi membuat IHSG semakin naik,"tuturnya.
Di tempat yang sama, Praktisi Pasar Modal Aria Santoso menilai, pergerakan IHSG yang naik dan turun saat ini dalam kondisi wajar. Malahan, pergerakan IHSG yang hampir menyentuh level 6.000 menunjukkan bahwa jangka panjang prospek saham semakin bagus.
"Jangka menengah kita perhatikan memang ada beberapa kekhawatiran dari investor, tapi saya lihat bahwa dalam kondisi naik turun wajar, karena ketika tembus 6.000 secara psikologis kemudian ada yang bilang ini profit taking dulu kemungkinan turun. Tapi itu wajar,"ujarnya.
Meski IHSG sekarang turun, Aria menyarankan, bahwa ini kesempatan untuk bisa membeli saham-saham favorit. Di mana jika dilihat fundamental perusahaan dalam kondisi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Jadi yang kita suka bisa dibeli. Ini kesempatan. Jadi secara timming ditunggu saja,"ujarnya.
(Rizkie Fauzian)