BANDUNG - Pemerintah sedang menggagas konektivitas jalur transportasi kawasan ekonomi khusus (KEK). Salah satunya menghubungkan KEK di Bekasi, Karawangan, dan Purwakarta dengan Pelabuhan Patimban.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, saat ini kementeriannya sedang fokus membangun konektivitas KEK agar akses barang dari kawasan industri murah dan efisien. “Sekarang saya lagi mengurusi kawasan ekonomi khusus yang intinya memberikan kemudahan bagi investor supaya mereka lebih efisien bekerja,” kata Luhut seusai memberikan kuliah umum di Kampus Unpad, Kota Bandung, kemarin. Menurut dia, KEK tersebut memungkinkan terhubung dengan Pelabuhan Patimban di Subang.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Kawasan Ekonomi Mandalika Seluas 1.175 Hektare di Desa Kuta NTB
Pelabuhan tersebut nantinya menjadi ujung tombak pengiriman dan kedatangan barang dari kawasan industri. Saat ini, lanjut dia, konsep tersebut masih dalam pembahasan di kementerian. Dia berharap dalam waktu dekat bisa segera rampung. “Lagi distudi oleh Pak Ridwan (Deputi). Dalam dua minggu ini nanti kita lihat konsepnya seperti apa,” ujar dia. Menurut Luhut, konektivitas itu diharapkan memberi nilai tambah bagi para investor. “Supaya nilai tambahnya buat kita juga lebih bagus, karena mereka juga enggak minta ada fiskal atau insentif,” sebut dia.
Dalam paparan kualih umumnya, Luhut mengakui, transportasi di Indonesia belum cukup efisien sehingga menyebabkan biaya logistik tidak murah. Terkoneksinya Patimban dengan KEK diharapkan dapat memangkas biaya transportasi yang selama ini ditanggung pengusaha. Selama ini ekspor dan impor barang dari wilayah Jabar masih terpusat di Pelabuhan Tanjung Priok. Sementara daya tampung di pelabuhan itu menurun. Di sisi lain, pengusaha harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk pengiriman barang karena macet dan panjangnya jalur pengiriman.
Baca juga: Wih, Nilai Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang Capai Rp36,3 Triliun
Sebagai negara maritim, lanjut dia, Indonesia mestinya memanfaatkan laut sebagai basis transportasi. Selama ini, kata Luhut, 70% perdagangan dunia berada di Asia-Pasifik dan 45% ada di laut. Sementara itu Indonesia yang memiliki banyak perbatasan laut masih sangat minim pemanfaatannya. Sementara itu Deputi Bidang Koordinasi Insfrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang telah masuk dalam Peraturan Presiden Nomor 58/2017.
Pengembangan Pelabuhan Patimban karena posisinya dengan kawasan industri di Cikarang dan Karawang. Menurut dia, pembangunan Pelabuhan Patimban yang dijadwalkan selesai awal 2019 diharapkan menjadi solusi efisiensi dan konektivitas transportasi di kawasan ekonomi Cikarang.
(tro)
(Rani Hardjanti)