JAKARTA - Menjelang tahun politik Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, kalangan pengusaha mulai merasa khawatir. Meski demikian, jika pemerintah mampu untuk mempertahankan sentimen positif ini maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap stabil.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, pertumbuhan perekonomian masih dapat melaju dan tidak terpengaruh dengan sentimen politik ini. Dengan syarat, pemerintah dapat menjaga stabilitas politik dan keamanan, serta memerangi penyebaran kabar hoax yang dapat memperkeruh keadaan dan memecah belah masyarkat.
"Saya yakin semester I kita lari, Insya Allah walaupun ada politik. Asalkan, misalnya pemerintah bisa jaga betul-betul masalah isu, apalagi yang hoax itu," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (6/11/2017).
Baca juga: Walau Melambat, Konsumsi Rumah Tangga Tetap Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
Oleh karena itu, Haryadi juga menghimbau golongan pengusaha agar tetap menjalankan bisnis dan investasinya seperti layaknya kondisi normal. Kekhawatiran tersebut, hanyalah bentuk kekhawatiran yang berlebihan. "Kita pemilu bolak-balik juga selamat saja. Ini lebih kepada wait and see, lebih kepada kekhawatiran yang berlebihan yang tidak perlu," kata dia.
Baca juga: Terlihat Sejak Tahun Lalu, Pergeseran Pola Konsumsi Berkontribusi 15% di Kuartal III
Di samping itu, Haryadi mengatakan ada beberapa faktor yang menjadi trigger pertumbuhan ekonomi, antaranya adalah harga komoditas yang secara konsisten kembali pulih dan menguat. "Komoditi bagus, CPO dan batu bara bagus, minyak juga sudah mulai agak lumayan," kata dia.
Selain itu, menurut Haryadi akan ada dorongan dari realisasi aliran dana investasi yang masuk ke Indonesia sebesar kurang lebih Rp600 triliun. Selain itu, ada dorongan dari kenaikan ekspor Indonesia, di mana neraca perdagangan juga mulai mengalami perbaikan.
"Belum lagi bicara seperti yang di tambak udang itu juga sekarang sudah luar biasa perkembangannya. Nanti kalau misalnya Bu Susi (Menteri KKP) selesai urusannya dengan penangakapan ikan itu industri perikanan dan pengolahan jalan lagi," tukasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)