JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyaksikan Power Purchase Agreement (PPA) atau Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) sembilan proyek pembangkit listrik dari energi terbarukan antara PT PLN (Persero) dengan pengembang listrik swasta (IPP). Total investasi sembilan proyek PJBL hari yang akan dikeluarkan sebesar Rp20,4 triliun.
Adapun sembilan pembangkit IPP energi terbarukan yang melakukan penandatanganan PJBL kali ini terdiri dari satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan tujuh Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) dengan total kapasitas mencapai 640,65 megawatt (mw). Pembangkit-pembangkit tersebut berlokasi tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara.
"Selamat kepada PLN dan IPP. Kali ini ditandatangani EBT dengan kapasitas mencapai 640,65 mw. Ini menunjukan investasi EBT semakin menarik," tuturnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/11/2017).
9 Proyek Energi Terbarukan Kapasitas 641 Mw Diteken, Menteri Jonan: Harga Listrik Harus Terjangkau
Angin Segar! Indonesia Mulai Terbiasa Gunakan Energi Terbarukan
Dia mengatakan, pelaksanaan acara ini sejalan dengan upaya mempercepat pengembangan pembangkit listrik khususnya energi terbarukan, sekaligus juga sebagai wujud kebijakan Pemerintah untuk mengoptimalkan BPP tenaga listrik dalam rangka menyediakan tenaga listrik yang berkelanjutan dan tarif tenaga listrik yang terjangkau oleh masyarakat dan kompetitif bagi dunia industri.
Apabila dihitung dari acara penandatanganan PJBL Energi terbarukan pertama pada tanggal 2 Agustus 2017 maka total kapasitas pembangkit energi terbarukan yang sudah manandatangani PJBL sampai saat ini sebesar 1.189,22 mw.
"Kalau EBT itu saya sampai hafal satu per satu. Dengan ditandanganinya PPA ini, tahun ini dapat lampirkan sudah tiga kali PPA IPP EBT. Pembangkit berdasarkan EBT pada 2 Agustur 257,17 mw, 8 September 291,4 mw. Dan kali ini 640,45 mw, total 1.189,22 mw ini tahun ini saja," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)